Minggu, 15 November 2015

Uang 24 : Ubah kata membeli menjadi menukar


Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu terlibat dengan kegiatan membeli dan menjual dengan menggunakan uang. Ketika suatu hari saya membeli sebungkus kue kering untuk camilan di sebuah toko, teman saya berkomentar "ngabisin uang aja beli begituan".

Sepanjang perjalanan hingga tiba di rumah saya merenungkan kata-kata tersebut. "Menghabiskan uang" ....dan ketika itu perasaan saya menjadi tidak gembira dengan apa yang saya beli, saya merasa bahwa uang saya habis, saya kehilangan uang, dan hilanglah kegembiraan atas kue kering tersebut.

Perasaan ini membuat saya merasa bersalah, merasa bahwa saya adalah seorang pemboros uang. Tentunya hal ini membuat saya tidak nyaman.

Kemudian saya renungkan lagi, apa benar saya menghabiskan uang ? Bukankan uang sebesar Rp 11.000 yang tadi ada di kantong saya hanya berubah bentuk menjadi sebungkus kue kering ? Bukankah ini hanya pertukaran saja ?

Dan...betul...ini hanya menukar uang dalam bentuk lain. Dan sejak itu saya menjadi lebih nyaman dengan kata menukar daripada membeli.

Sekitar 10 tahun lalu saya tinggal di Samarinda, dan di sana tidak digunakan kata membeli, tetapi menukar. Jadi jika kita ingin membeli kopi maka kita akan ditanya, "Mau nukar apa ?" bukan "Mau beli apa ?".

Dengan kata menukar, saya bisa lebih bersyukur atas apa yang sudah saya lakukan dengan uang saya. Menurut hukum tarik menarik, perasaan sedih atas uang mendatangkan lebih banyak kesedihan atas uang, sebaliknya rasa syukur bisa mendatangkan lebih banyak hal yang kita syukuri.

Entah Anda setuju atau tidak dengan pemikiran ini, cobalah untuk mengganti kata membeli dengan menukar dan rasakan perbedaannya.



Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar